Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Season satu chapter satu

Season 1 chapter 1 Tap tap tap Suara ketukan langkah kaki ku bergema memenuhi telinga. Menyusuri pelataran sebuah hotel di pinggir kota. Kaki ku terhenti tepat di depan pintu lobby hotel. Mata ku menatap nanar ke dalam sana. Suara degup jantungku mengalahkan bisingnya lalu lintas di jalan raya depan hotel. Antara yakin dan tidak. Antara keinginan dan keraguan. Ku pejamkan mata dan menghela napas dalam-dalam. Mungkin aku sudah gila. Di antara dilema yang aku rasakan, ketika keruwetan di otaku menjadi benang kusut, ku lihat sekelebat memori. Bayang kabur sesosok laki-laki dengan kaus hitam berlengan panjang duduk di tengah taman. Dia tersenyum malu. Wajahnya tersipu-sipu. Dan tak mampu berkata-kata. Memori kecil yang hampir tak bisa ku ingat itu memberikan sebuah keyakinan. Ya aku tak boleh mundur. Ku putuskan memasuki hotel. Di ujung sana terlihat wanita cantik dengan tatanan rambut bak pramugari. Rapi, cantik, dan menarik. Dia menyambut kedatanganku dengan senyum yang sang...

Prolog

Kantong kecil hatiku Hati manusia menampung berbagai macam perasaan. Selama hidup manusia, semakin lama manusia hidup, akan semakin banyak perasaan yang akan tertampung dalam hati. Suka, duka, cemburu, iri, malu, cinta, kehancuran, dan kehilangan. Dari sekian banyak yang telah tertampung, adakalanya hati merasa lelah, merasa butuh kembali menjadi hati yang baru bak bayi yang baru lahir. Namun kadang manusia justru memilih menyiksa hati mereka dengan masalah yang mereka ciptakan sendiri. Seperti saat ini. Aku mulai berulah. Menciptakan masalah baru di tengah rumitnya kehidupanku. Hati ku yang telah penuh dengan semua rasa yang ada selama seperempat abad. Dengan segaja ku ciptakan sebuah celah kecil untuk menampung dosa besar yang ku buat. Kantong kecil hatiku untuk menampung dirimu.