Season 1 chapter 3

Aku tak tahu mengapa dirimu kini sangat berarti buatku. Kamu mengisi hari-hari sepi yang selama ini aku rasakan. Entah mengapa tiap kata yang kau tulis menjadi semangat untuk aku menjalani kehidupan. Kehadiranmu membuat ku bisa tersenyum. Hal yang telah jarang aku lakukan. Tapi karena kamulah senyumku ini terus berkembang sepanjang waktu.

Januari 2016.
Titik dimana aku benar-benar kehilangan arti kehidupanku sendiri. Waktu yang aku punya bukanlah benar-benar milikku. Aku hanyalah robot milik banyak orang. Aku harus berkorban untuk kepentingan orang lain dan mengesampingkan kebahagiaan yang aku punya. Ini berat. Amat sangat berat.

Aku hanya bisa menenggelamkan diriku dalam kesibukan tak berarti. Mencoba mencari hal baru yang hanya milikku. Berusaha mencari celah sempit untuk menaruh kebahagian yang entah macam apa. Handphone, komputer, dan buku. Interaksi dengan benda tak hidup. Hahaha ya memang agak gila. Tapi tak apa. Aku bosan dengan mahluk bernyawa yang hanya bisa menggerogoti arti hidupku.

Tiap kesempatan yang ada, sekecil apapun itu. Aku berusaha membuat diriku bahagia. Mungkin seperti anak kecil yang gila gadget. Tak sedetikpun aku melepaskan handphone satu-satunya yang aku miliki. Puluhan ikon game berjajar memenuhi layar. Dengan mata yang terasa pegal karena pupil jarang berakomodasi, aku berkutat terus memencet layar hp. Hah,, sampai aku lelah dan hp terasa baru keluar dari oven. Bila bosan datang, aku akan berganti memeluk komputer. Kursornya berlarian ke sana kemari. Social media. Padang rumput luas tempat berkeluh kesah tanpa peduli siapa yang akan melihatmu

Social media adalah penyelesaian terakhir. Pilihan bagi orang-orang yang malas bersosialisasi secara nyata. Dunia semu yang seolah nyata memberikan banyak teman atau musuh. Deretan tulisan memenuhi layar. Aku tersenyum kecut membaca berita-berita yang ada. Seperti biasa curhatan patah hati sang mantan kekasih, kalimat lebay bagi mereka yang tengah merasakan bunga cinta, atau para reseller membosankan yang menawarkan barang.

Ironis sekali aku memilih dunia semu ini. Tapi setidaknya ini milikku. Bukan kepura-puraan yang harus aku lakukan.

Aku meneguk jus alpukat kesukaanku sembari melepas pegal. Merentangkan tangan dan jariku yang kaku. Seketika mataku terbelalak melihat ikon pesan masuk yang langsung terbuka. Di dalamnya berisi sederet kalimat perkenalan dan sebuah foto.

Hi sweety. How are you ? I am abhi from india. Nice to meet you.

Itu lah kalimat singkat yang bisa ku baca.

Di sana terpampang foto cowok berkacamata hitam dengan gaya sok cool macem anak metropolitan. Dengan ciri khas hidung amat mancung yang tak bisa ku elakan membuat ku terbelakak.

"Hahaha ya lord... mimpi apa aku semalam ?" Aku tertawa keras dan tak sadar membanting mouse. Keponakannya shah rukh khan mengirimi aku sebuah email. Apa ini nyata?

Cogan asal india yang bening di mata, seger dipandang, dan bikin deg-degan. Bunuh saja aku kalo aku gak ngiler liatnya. Hah nikmatnya dunia.

Tuing. Sebuah pesan masuk lagi.

Hey, are you there? Reply me, please. Its important for me.

Pesan keduan muncul semakin aneh. Dari mana dia dapat alamat email ku yang ini. Aku sudah mirip sekali dengan teroris yang punya segudang email random di social media. Ok iseng aja aku ladeni

Hai. Nice to meet you too. Who are you? How do you know me? I mean my email address?

Bahasa inggrisku yang nol besar entah apa yang aku tulis ini

I am sorry for distrubing. I get it from my friend. I am abhi from india. But i live in indonesia for study now. I hope we can be friend. I want to practice indonesian language to improve my knowledge. Do you mind?

Email ke tiga telah muncul. Edan bener nih. Siapa kira-kira yang udah nyebarin email ku. Minta digampar.


Ok. No problem.

Balasan yang cukup singkat dari ku. Aku kira ini bisa menurunkan mood nya untuk melanjutkan chatting.

Can you introduce your self ? I want to know you dear?

Blar blar blar. Cowok ini gila rupanya.

Ya. I am jassie. Absolutly from indonesia.

Bla bla bla. Kami melanjutkan perkenalan ala biasanya. Basa basi tanya umur dan kegiatan. Sangat membosankan. Dan akhirnya....


Ok see you latter. I have some bussiness. Take care

Jderr. Apaan sih? Dia yang ngajakin kenalan kok jadi dia yang sok sibuk. Dasar orang aneh.

Ok. Bye

Hahaha. Mimpi apa semalam sampe dapet temen dari dunia yang baru menjadi hobiku.

Kluning. Hp ku tiba-tiba berbunyi. Aku pencet read dan....

Aku senang bisa punya teman seperti kamu. Aku harap kita bisa lebih akrab. Your friend abhijeet.

Nah lho. Hasemeleh. Demi apa dia bisa dapat nomor hp ku. Kampret mana yang udah ngerjain aku sampek begini rupa. Awas aja kalo ketemu aku bikin rujak uleg.

Komentar